Tuesday, October 9, 2018

PENYAKIT PARKINSON


PARKINSON’S DISEASE
Ditulis ulang / diterjemahkan oleh: ABDUL MALIK


  1. PARALYSIS AGINTANS (PARKINSON’S DISEASE)

ICD10: G20.0
Kode Penyakit Berkhasiat Akupunktur: C-G-4
Saran Formula:
  • Baihui, Fengchi, Fengfu, Dazhui, Ganshu, Shenshu, Quchi, Hegu, Zusanli, Yanglingquan, Sanyinjiao, Taichong, Taixi.
  • Garis lateral oksipital, garis sensorik akupunktur.

Keterangan: 
Rangsangan akupunktur kulit kepala dilakukan dengan cepat, diputar 200x / menit selama 1-3 menit, lalu jarum dicabut.

B. PARKINSON’S DISEASE

Dalam TCM, penyakit Parkinson termasuk dalam Sindrom Tremor. Penyakit Parkinson sering terlihat sebagai penyakit degenerasi sistem saraf pusat ekstrapiramidal; dengan tanda utama tremor statis, myotonia, bradikinesia (lambatnya reaksi dan gerakan).

Etiologi dan Patogenesis

Penyakit Parkinson sering disebabkan oleh defisiensi Liver dan Ginjal. insufisiensi Darah dan Qi, sumbatan pada meridian oleh Lembab dan Dahak, malnutrisi pada tendon, Angin berputar di dalam akibat defisiensi. Ia terletak di otak, dan mempengaruhi organ-organ terutama Liver, Ginjal, dan Limpa. Sindromnya campuran, yaitu defisiensi sebagai akarnya, dan ekses terlihat pada simptomnya.

Diferesiansi Sindrom

Serangan penyakit Parkinson bersifat perlahan; kebanyakan pasien menerima diagnosisnya setelah 2 tahun. Gejala utamanya adalah tremor statis, myotonia dan bradikinesia. Tremor biasanya berawal dari satu sisi tangan dan kaki, dan hadir seperti ‘pill-rolling’. Gejala tremor memburuk setelah perubahan emosi, membaik setelah pergerakan anggota gerak dan hilang selama tidur.  

Myotonia ditandai dengan meningkatnya tensi otot di seluruh tubuh, dan hadir seperti ‘lead-pipe rigidity’. Tremor dan myotonia secara bersama-sama menghadirkan ‘cogwheel rigidity’; rigiditas fasial menekan ekspresi dan kemampuan mengedipkan mata dan menghadirkan ‘wajah topeng’; rigiditas lingual dan otot tenggorokan menyebabkan pembicaraan pelan dan tidak jelas, dan kesulitan menelan pada kasus yang berat. 

Bradikinesia terlihat pada kesulitan gerak volisional (kemauan sendiri), gerak yang lambat dan terbatas; pada tahap awal terlihat ‘festinating gait’; tangan tidak bisa diayunkan ke belakang dan depan pada saat berjalan karena pasien kehilangan fasilitas untuk aktifitas kombinasi; ada kesulitan berdiri saat duduk, kesulitan membalikkan tubuh saat berbaring; mikrografia selama menulis. Beberapa pasien memiliki simptom saraf otonom lainnya seperti benci Panas, keringat berlebihan, seborrhoea, kesulitan buang air kecil, konstipasi yang keras, hipotensi orthostatik, dll. Beberapa pasien memmiliki simptom mental termasuk insomnia, depresi, respon cuek, hipofrenia dan demensia, dll.

  1. Defisiensi Liver dan Ginjal: Kontraktur, kekakuan otot, gerakan lamban, tremor pada kepala dan empat anggota gerak (jelas saat kondisi diam, menjadi lebih parah saat terjadi perubahan emosi, menghilang selama gerakan yang disengaja), pusing, panangan kabur, telinga berdenging, insomnia dan mimpi, nyeri pinggang bawah dan kelemahan pada empat anggota gerak, tangan kaki mati rasa, badan lidah kecil dengan warna gelap keunguan, nadi benang dan kecil tegang (senar).
  2. Defisiensi Qi dan Darah: Kontraktur, otot kaku, sedikit gerakan, tangan kaki tremor, tangan kaki lemah, payah, pusing, pandangan kabur, wajah tidak cerah, lidah pucat dengan selaput lidah putih, nadi benang lemah.
  3. Dahak Menggerakkan Angin ke Atas: Kontraktur, otot kaku, sulit bergerak (tremor datang dan pergi, sering di bawah kendali), rasa penuh di dada, distensi epigastrik, pusing dan pandangan kabur, lidah gemuk dengan warna pucat dan tapal gigi, selaput berminyak, nadi kecil tegang bergulir.

Terapi Akupunktur
  1. Prinsip terapi: Menguntungkan Liver dan Ginjal, meregulasi Qi dan melancarkan Darah, mengeliminasi Dahak dan mengaktifkan kolateral, membuang Angin, menghentikan kontraktur. Menggunakan Akupunktur dan Moksibusi. Dengan metode Tonifikasi untuk sindrom Defisiensi Liver dan Ginjal, Defisiensi Qi dan Darah; metode netral untuk sindrom Dahak Menggerakkan Angin ke Atas.
  2. Resep: Baihui (GV20), Sishencong (EX-HN1), Fengchi (GB20), Hegu (LI4), Taichong (LR3), Yanglingquan (GB34).
  3. Penjelasan: Baihui (GV20) dan Sishencong (EX-HN1) untuk memulihkan kesadaran, menenangkan Pikiran dan menghentikan kontraktur; Fengchi (GB20) untuk mengusir Angin, menenangkan Pikiran dan menghentikan kontraktur; Taichong (LR3) untuk meregulasi Liver dan Mengusir Angin, dan dikombinasikan dengan Hegu, untuk membuka Empat Gerbang yang dapat mengaktifkan Qi dan peredaran Darah serta menyeimbangkan Yin dan Yang; Yanglingquan adalah titik Dominan Tendon dan berfungsi untuk melancarkan Darah serta melembutkan, merilekskan tendon dan mengaktifkan kolateral.
  4. Modifikasi: 
  • Defisiensi Liver dan Ginjal: + Ganshu (BL18), Shenshu (BL23), Sanyinjiao (SP6) untuk menguntungkan Liver dan memupuk Ginjal.
  • Defisiensi Qi dan Darah: + Qihai (CV6), Xuehai (SP10), Zusanli (ST36) untuk mengaktifkan Qi dan melancarkan Darah.
  • Dahak Menggerakkan Angin ke Atas: + Fenglong (ST40), Zhongwan (CV12), Yinlingquan (SP9) untuk menghilangkan Dahak dan mengaktifkan kolateral.
  • Tremor parah: + Dazhui (GV14) untuk menghentikan tremor.
  • Kekakuan otot: + Dabao (SP21), Qimen (LR14) untuk menghentikan kekakuan.
  1. Manipulasi: Terapi rutin pada tiap akupoin; tusuk Sishencong (EX-HN1) dengan ujung jarum mengarah ke Baihui (GV20); tusuk dalam pada Dazhui (GV14) untuk tremor hingga tercapai sensasi sengatan listrik pada empat anggota gerak, lalu cabut tanpa manipulasi tarik-benam, atau tusuk untuk mengeluarkan darah pada Dazhui  (GV14) dengan jarum prisma dan bekam, dan khusus tusukan berdarah ini dilakukan cukup sekali dalam seminggu; gunakan moksibusi pada Dabao (SP21), Qimen (LR14) untuk kekakuan otot pada masing-masing titik selama 10 menit; gunakan moksibusi yang kuat selama 20 menit pada Baihui (GV20), Dazhui (GV14) sehingga pasien dapat merasakan rasa hangat pada daerah kepala dan lapisan dalam dari akupoin yang bersangkutan.
  2. Terapi lain: 
  • Akupunktur aurikular: Subkorteks, lingkaran Tengah, Shenmen-Telinga, Oksiput, Siku, Pergelangan Tangan, Jari, Lutut. Gunakan 2 sampai 4 titik tiap terapi dengan rangsangan sedang; atau gunakan elektroakupunktur, biji Vaccaria pada titik aurikular.
  • Elektroakupunktur: Setelah ditusuk, pilih 2 hingga 3 pasang titik untuk dihubungkan dengan elektro-stimulator dengan gelombang ‘dense and disperse’ selama 20 menit dengan rangsangan kuat.
  • Akupunktur kepala (scalp).

C A T A T A N :
  1. Penyakit ini termasuk sulit diterapi. Belum ada terapi yang sangat efektif sampai sekarang. Pengobatan Barat tidak mampu menghentikan perkembangan penyakit ini, dan pasien harus mengkonsumsi obat-obat sepanjang hidup mereka, tapi efek samping dari obat-obatan itu sangat jelas. Akupunktur dan Moksibusi dapat menghasilkan efek yang signifikan. Akupunktur dan moksibusi lebih baik digunakan dalam jangka waktu yang pendek; kekakuan otot dapat diterapi lebih baik daripada tremor.
  2. Pasien juga harus melakukan latihan dan terapi fisik. Pasien stadium lanjut harus menguatkan pemeliharaan kesehatan, menambahkan nutrisi untuk mencegah terjadinya komplikasi dan memperlambat terjadinya kegagalan sistem.
  3. Disebabkan penyebab penyakit Parkinson belum jelas, maka tindakan pencegahan menjadi sulit dilakukan. Pada umumnya, kita menyarankan pasien untuk menenangkan Pikiran, mengurangi stres, menghindari perubahan emosi yang negatif seperti rasa kuatir, sedih, marah dan sebagainya. Menjaga diet ringan, menghindari makanan berat dan berjumlah banyak, menyeimbangkan antara kerja dan istirahat. Selain itu, kita harus memperhatikan lingkungan sekitar dalam rangka melindungi pasien dari gangguan karbon-monoksida, mangan, merkuri, sianida dan penggunaaan obat-obatan seperti anti-depresan dan reserpin. 


Sumber: 
  • Akupunktur Medik oleh Dr. Hugo Kiswojo, M. Kes., Sp. Ak.
  • Acupuncture Therapeutics oleh Zhu Bing, Wang Hongcai

No comments:

Post a Comment